Minggu, 06 Mei 2012

KETAHANAN NASIONAL DIBIDANG ENERGI

Maraknya slogan Pemerintah terhadap “Hemat Energi” merupakan anjuran yang harus dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat, baik mulai industri sampai kepada konsumen pengguna listrik di seluruh Indonesia. Kita sudah merdeka 60 tahun mengapa masalah perlistrikan di Indonesia tidak terpecahkan mulai dari terjadinya pencurian listrik, turunnya voltase, gangguan listrik mati dan lain-lain, yang kesemuanya itu merupakan tantangan bagi listrik negara untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang tidak akan terselesaikan belum lagi ditambah dengan subsidi listrik akan dikurangi/dicabut, PLN yang tiap 3 bulan sekali menaikkan tarif listriknya, PLN masih merasa rugi/nombok, merubah tarif pengguna yang pada beban malam dibedakan dengan tarif pada siang hari, serta PLN tidak mempunyai satu link pembayaran listrik konsumen dan lain-lain yang berakibat pembayaran lunas bulan Agustus tetapi tagihan bulan Maret masih ada karena tidak ada data pembayaran bulan yang lalu.

Di sisi lain para petugas pencatat listrik di lapangan yang bertugas mencatat meter bagi pelanggan PLN bertindak seenaknya saja dalam pencatatan meter pengguna listrik bagi para konsumennya sehingga kejadian ini apabila terjadi komplain dari konsumen tidak digubris yang terjadi hanyalah membayar sesuai beban dasar sambil menunggu sesuai catatan petugas PLN tersebut terlampir.

Apa itu EMS ( Energy Management System)
Energy Management System (EMS) merupakan inovasi perpaduan antara hardware dan software yang dapat menghemat sampai dengan 30% dari pengguna energi listrik yang digunakan konsumen. EMS bekerja sebagai dinamis kontrol di dalam ruang lingkup aplikasi dan kondisi yang luas, alat ini diterapkan secara custom made order yang disesuaikan dengan masing-masing kasus yang dihadapi konsumen adalah berbeda. 
Jadi EMS dibuat bukan berdasarkan instan (harus dirancang dalam pembuatan) hal ini tidak sama dengan yang dijual dipasaran dengan sebutan “SAVING ENERGY” pada alat ini hanya memperbaiki cos phi saja, tetapi untuk arus dan tegangan serta frekuensi listrik tidak dapat dilakukan oleh SAVING ENERGY tersebut karena pada alat ini mengandalkan kemampuan kapasitor saja sehingga terbatas pada cos phi yang diperbaiki, sedangkan pada EMS secara konstan mengukur berapa banyak Energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu pekerjaan. EMS dapat mengatur jumlah daya yang dibutuhkan secara tepat guna dalam waktu yang sangat singkat, keunggulan alat ini banyak bermanfaat bagi Industri atau konsumen dengan daya yang besar yaitu :
a. Menekan biaya pemakaian listrik dan pengembalian investasi yang cepat.
b. Memperbaiki kualitas dan menghemat pemakaian daya tegangan,arus dan frekuensi.
c. Mengurangi panas dan getaran khususnya di transformator dan motor
d. Meredam spark yang menyebabkan interfrensi kestabilan frekuensi.
e. Mengurangi beban listrik dalam sistem distribusi pemakaian tenaga listrik khususnya di bagian trasformator
f. Menyeimbangkan arus dan tegangan
g. Memperbaiki kualitas Cos Ø
h. Biaya perawatan rendah/low cost maintenance
i. Sistem keseluruhan diatur oleh otomatis prosesor/tidak membutuhkan tenaga operator
j. Membuat peralatan bekerja lebih efisien (meningkatkan prod. kerja)
k. Dilengkapi dengan APSP (Automatic Protector System Protocol) yang melindungi peralatan dari lonjakan arus listrik khususnya pada bagian instrument dan semi konduktor.
l. Produk bersih lingkungan (Environment Friendly) dan long life time.
Siapa pengguna EMS.
Energy Management Sistem (EMS) dapat digunakan oleh siapa saja konsumennya, karena Konsumen listrik Negara akan diuntungkan 30 % dalam pembayaran listrik dan Negara akan diuntungkan 30 % karena listrik konsumen dikembalikan ke listrik Negara sebagai cadangan listrik Negara untuk tiap konsumen pengguna listrik, bisa dibayangkan apabila Industri Dalam Negeri menerapkan EMS pada industrinya maka permasalahan listrik di Negara kita dapat teratasi, selain itu EMS dapat diterapkan pada :
a. Industri/Perkantoran
b. Rumah sakit
c. Perhotelan
d. Super maket & department store
e. Tempat hiburan dan rekreasi
f. Residensial
g. Bandar udara
h. Konsumen rumah tangga/apartemen, dll.
Konsep kerja EMS
EMS bekerja secara komputerisasi dengan Intelligent Learning System (ILS) menyeimbangkan arus 3 phase (R,S,T) yang tidak memiliki keseimbangan kualitas, seperti fluktuasi tegangan yang tinggi dan ketidak-seragaman tegangan. EMS mendeteksi secara cepat arus listrik masuk dari transformator dan merubah atau menyeimbangkan arus tersebut secara paralel dengan hitungan nano second (ns)/real time proces. EMS juga bekerja mengoptimalisasi pemakaian daya dengan menambah atau membagi arus yang masuk, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan daya di setiap instalasi yang terpasang.
Penempatan posisi EMS
1. Instalasi listrik sebelum dipasang EMS.
Urutan pertama cubicle yang merupakan gardu induk dari PLN misalnya dengan tegangan 20.000 Volt, menggunakan trafo step down. Trafo step down ini berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi 380 Volt untuk tegangan line dan 220 Volt untuk tegangan fasenya. Tegangan arus, frekwensi,cos Ø belum diperbaiki sehingga kualitas listrik belum sempurna, yang berakibat bila digunakan pada peralatan listrik dapat menurunkan cos Ø , arus, tegangan/frekwensi belum sempurna. 
2. Instalasi listrik setelah dipasang EMS.
Pertama cubicle yang merupakan gardu induk dari PLN dengan tegangan 20.000 Volt, menggunakan trafo step down. Trafo step down /( /Y) yang berfungsi menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi VL = 380 Volt dan Vphase = 220 Volt pada tegangan 380 Volt ini dipasang EMS yang berfungsi untuk meng-optimalkan pemakaian daya listrik. EMS ini akan memperbaiki tegangan, arus, frekuensi dan cos Ønya, sehingga kualitas listrik lebih baik, setelah dari EMS masuk MDP untuk disalurkan ke beban listrik yaitu komputer, motor listrik sebagai pengerak mesin2, penerangan dll.
Hasil komperative pemasangan EMS. Dari data di bawah terdapat perbedaan setelah dan sebelum pemasangan EMS, perbedaan data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Arus sebelum dipasang EMS adalah 330 A dan setelah dipasang arusnya turun menjadi 240 A dengan demikian dengan beban yang sama akan menghemat arus besar = 330 A – 240 = 90 A.
b. Power factor ( cos Ø ) setelah dipasang EMS menjadi 0,98.
c. Total Cubicle (c) sebelum ada pemasangan EMS adalah 3 unit (C1, C2, C3) cubicle yang digunakan untuk mensuplay daya dan setelah dipasang EMS hanya cukup dua cubicle 2 (C2, C3) saja.
d. Frekuensi setelah dipasang SMS bisa diantara 50 – 60 Hz arus listriknya lebih harmonic dibanding sebelumnya.
Ilustrasi dari perubahan Cos Phi setelah pemasangan EMS.
Sebelum pemasangan EMS Cos Ø antara 0,86 sampai dengan 0,90, kemudian setelah dipasang EMS Cos Ø menjadi 0,98. Apabila Cos Ø kurang dari 0,86 sangat berbahaya karena sekring akan trip (merugikan konsumen listrik).
Ilustrasi perubahan Amper setelah pemasangan EMS. Penggunaan arus sebelum pemasangan EMS adalah :
Cubicle I = 80 A
Cubicle II = 100 A
Cubicle III = 140 A +
320 A
Kemudian setelah pemasangan EMS arus yang digunakan adalah :
Cubicle II = 125 A
Cubicle III = 155 A +
280 A
Dengan demikian arus yang digunakan lebih kecil dan cubicle 1 dapat dimatikan, sehingga cukup hanya 2 cubicle hal ini akan mengurangi biaya beban dari sebelumnya.
Total keseluruhan cubicle (rata-rata). 
Setelah dipasang EMS rata-rata penggunaan arus hanya 280 A hal ini disebabkan cos Ø nya meningkat dan arus nyatanya harmonik.
Kesimpulan.
a. Dengan adanya pemasangan EMS akan meningkatkan Cos Ø, kualitas arus, tegangan dan frekuensinya akan lebih baik.
b. Dengan SMS akan menghemat pemakaian daya sebesar 30% dan mengurangi beban terpasang cukup 2 cubical saja
c. EMS dapat menghemat energi listrik Nasional karena penggunaannya lebih efektif dan efisien.
d. Negara juga diuntungkan 30% dari konsumen pemakai listrik.
Saran.
Perkantoran, instalasi militer, mal, dan industri disarankan menggunakan EMS ( Energy manajemen system) agar dapat menghematlistrik dari PLN berarti ikut mendukung “HEMAT ENERGY”.

Selain itu Produksi minyak dalam negeri juga terus menurun. Akibatnya Indonesia tidak lagi merupakan negara pengekspor melainkan menjadi net oil importer. Di tengah tingginya harga minyak dunia saat, beban pemerintah makin meningkat. Untuk dapat mengamankan sistem energi nasional, pemerintah akan menerapkan beberapa kebijakan bidang energi. Di antaranya meningkatkan cadangan minyak bumi dan produksi minyak mentah serta bahan bakar minyak (BBM), diversifikasi sumber daya energi, peningkatan penggunaan energi terbarukan, efisiensi dan penghematan konsumsi energi, peningkatan produksi energi final yang bersih dan ekonomis serta jaminan pemerataan distribusi energi.

Arah kebijakan pemerintah tersebut dibahas dalam rapat Sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014, Prioritas Ketahanan dan Kemandirian Energi, Rabu (7/10) di ruang SS-3 Bappenas, pukul 7.00 hingga 9.30 WIB. Rapat yang dipimpin Deputi Menneg PPN Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc, diikuti oleh perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertanian dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup.


Terkait dengan peningkatan produksi dan cadangan minyak bumi, daya tarik investasi untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi akan ditingkatkan. Setelah produksi meningkat, hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan bahan baku industri dalam negeri, sekaligus menjadi sumber penerimaan devisa negara.


Sedangkan penganekaragaman sumber daya energi primer dilakukan untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan terhadap satu jenis bahan bakar. Dengan demikian, diharapkan dapat menambah pasokan energi dengan memanfaatkan sumber daya energi primer lainnya, berupa gas bumi, batubara, energi baru dan terbarukan lainnya.


Lebih jauh, dalam upaya meningkatkan produktivitas pemanfaatan energi melalui pengembangan gerakan efisiensi dan konservasi energi, dapat dilakukan dengan menggunakan energi yang lebih rendah, menurunkan emisi karbon, memperbaiki daya saing dan mendorong perekonomian, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 http://www.bappenas.go.id/node/116/2163/menuju-ketahanan-dan-kemandirian-energi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar